Kenapa Banyak Postingan Opini Blog Seperti Sampah

Kenapa Banyak Postingan Opini Blog Seperti Sampah

 Iya bro! Gua benci postingan opini! Gua jarang menulis posting opini karena itu kayak gak jelas. Awalnya tampak nggak berbahaya, tetapi setelah beberapa saat, bisa membuat mood lu malas, merasa bodoh, dan kadang membosankan.

Masalah sebenarnya adalah dibutuhkan banyak keterampilan untuk menulis posting opini yang kredibel dan logis.

Postingan opini yang benar dibuat dengan sangat hati-hati dan memperhatikan detail. Seperti seorang litigator bintang, penulis opini menggabungkan logika yang kuat, wawasan yang tajam, dan bersama-sama untuk memberikan perspektif yang mengubah pandangan. Apa pun yang kurang hanyalah amukan opini kontra orang dewasa.

Sekarang, kebetulan Gua menyukai cuma dikit postingan opini yang ditulis oleh penulis ahli sejati. Para penulis ini hebat akan keahliannya, jam terbang pengalaman dunia nyata, logika yang sempurna, dan wawasan yang menarik.

Kenapa Banyak Postingan Opini Blog Seperti Sampah

Dalam pengalaman Gua, sepertinya para blogger ini menulis fakta terlebih dahulu dan opini terakhir kemudian. Jika elu memeriksa arsip mereka, elu akan menemukan bahwa sebagian besar posting mereka adalah karya mengasah keahlian praktis; mereka baru saja mulai menulis opini. Butuh beberapa saat bagi mereka untuk memahami topik mereka. Bagus sekali.

Jika elu merasa harus menulis postingan opini, berikut adalah beberapa hal yang lebih menjengkelkan. Gunakan daftar periksa ini untuk memastikan elu nggak terlihat seperti orang bodoh atau, lebih buruk lagi, berkontribusi pada ruang gema yang menabur ketololan seperti yang dilakukan oleh para buzzerp itu!


Memperdebatkan hal yang gak Jelas

Contoh: “Facebook bukanlah akhir dari semua media sosial.”

Ini adalah statement yang aman dan nyata yang hampir selalu benar. Elu dapat mengganti Facebook dengan opsi apa pun, karena memang ada banyak plilihan selain FB, dan elu akan mendapatkan pemenangnya. Elu nggak mendapatkan poin keren untuk ini. Tapi ini sangat memuakkan ketika seorang penulis opini blog berjingkrak dengan jelas seolah-olah mereka adalah pemikirannya lah yang selalu benar.


Udah Ekstrim, Konyol Lagi

Gua sering mengatakan bahwa memodelkan orang yang berkinerja terbaik adalah strategi yang bagus.

Ya kayak dalam waktu 24 jam, seperti jarum jam, orang akan menyatakan bahwa meniru blak-blakan orang-orang top performer adalah strategi yang mengerikan. Itu benar bro, tapi bukan itu maksud sebenar yang Gua katakan.

Menghiasi premis orang lain untuk menegaskan maksud elu jadi nggak masuk akal. Jika elu nggak dapat memperdebatkan manfaat dari pemikiran tersebut sebagaimana adanya, elu mungkin sebaiknya nggak menulis apa pun.


Argumen Ad Hominem

Argumen ad hominem adalah kesalahan logis di mana seseorang menyerang orangnya dan bukan pemikirannya, ini adalah tehnik paling umum yang dilakukan oleh orang tolol ketika sudah tidak mampu menjawab argumen lawan.

Orang-orang menyerang motif tanpa menganalisis manfaat idenya. Argumen ad hominem sulit ditolak, karena sering mendapat reaksi dan memulai perkelahian, sehingga meningkatkan rasa geram dan ingin segera mengkepret kepala pelaku bodoh ini. Namun, pada akhirnya, elu hanya terlihat seperti bajingan!


Overgeneralisasi

Ini part kesukaan gue. Pada dasarnya opini blogger membuat statement berdasarkan pengalaman pribadi yang sempit.

“Facebook payah karena hanya mengizinkan 5.000 teman doang.”

“Starbucks payah, karena nggak ada coklat chai latte,” dan omong kosong lainnya.

Ya emang elu berhak atas pendapat elu, tetapi hati-hati dengan generalisasi, gak bagi lu, belum tentu gak bagi orang lain. Faham lu!


Pengikut Pikiran Fanatik

Elu suka menjadi pengikut pemikiran? Pengikut pemikiran suka mengganggap pemimpin pemikirannya adalah yang tidak ada duanya.

Padahal terkadang premis didasarkan pada gagasan yang sederhana dan nggak terlalu orisinal, pemimpin pemikiran elu bisa saja salah. Sekarang, apa lu gak mikir? Fanatik bisa membuat otak lu lumpuh!

Sehebat apapun orang atau ide yang lu fanatikin, itu bisa berubah kapan saja bro! Kagak percaya? Tunggu aja tanggal mainnya, waktu selalu bisa merubah persepsi. Sadari itu!


Penggiring Opini

Ini juga bisa disebut “Opini Drive-by”. Dalam postingan opini jenis ini, penulis mengimplikasikan seseorang atau kelompok dalam kesalahan. Mereka melukiskan gambaran yang mengerikan tentang motif dan tindakan mereka.

Kejahatan tersebut sangat keji secara sosial sehingga pembaca segera mengutuk perilaku tersebut dan bergegas untuk berkomentar dan memisahkan diri dari pelaku kesalahan. Menjijikkan bukan?

Penulis dengan nggak jujur ​​menciptakan manusia jerami, orang-orang sawah yang nggak bisa membela dirinya sendiri. Mereka dapat membangun pria jerami ini menjadi penjahat yang sempurna. Dengan manusia jerami mereka dibangun, mereka dengan merasa sempurna menyampaikan pendapat mereka tanpa ancaman pembalasan.

Apa yang membuat pendapat ini begitu menjijikkan adalah jika elu protes, elu dianggap sebagai pihak yang bersalah. Apalagi kalau udah dekat-dekat dengan yang namanya politik. Hadeeh... kayak banci!


Hati-hati Bro

Panggilan kata-kata kasar. Jangan mencoba menyampaikan kata-kata kasar yang nggak dipahami sebagai opini. Itu menunjukkan kebodohan elu, menyebut orang lain dengan sebutan kasar kayak nama binatang gak menjadikan elu sebagai orang yang lebih baik. Professional lah bro.

Dah ntu aja. Gua out!